Pages

Trip to Dieng

Saturday, August 29, 2015

Halo!
Yeay, saya lagi liburan!

Saya mau cerita. Beberapa waktu lalu, setelah UAS selesai, saya jalan-jalan sama teman-teman saya ke Dieng dan Jogja hehe. Seru banget!
Jadi, kami berangkat tanggal 13 Agustus naik kereta jam 5.30. Kami pergi berenam dari Stasiun Pasar Senen, ada saya, Ayesha, Auli, Safik, Fakhri, dan Kak Bayu. Tujuan awal kami ke Banjarnegara, kerumah Suryo. Sekitar jam 11.00 siang sampai di Stasiun Purwokerto. Nah, dari Purwokerto naik angkot kecil gitu ke terminal, terus lanjut naik bis tanggung macem kopaja gitulah buat ke Banjar. Muahaha itu bisnya sumpah bikin jantungan. Ugal-ugalan banget. Udah gitu siapa aja penumpangnya diterima, mulai dari kakek-nenek, anak sekolah, ayam-ayam, sampai sepeda juga ikut diangkut wkwk. Rasanya kayak naik roller coaster, bikin deg-degan, salib sana salib sini. Gila abangnya, padahal yang naik rata-rata udah manula. Pokoknya lebih ngeri daripada naik metromini di Jakarta muehehe. Kami naik bis itu lama banget lagi, kira-kira 2 jam deh. Huahaha bikin banyak-banyak istighfar. Nah, abis itu sampai deh di rumah Suryo. Yeay!

Kami disambut sama es dawet banjar yang enak banget. Manis-manis legit. Terus ya gitulah, disuguhin macem-macem, ada bakwan jagung, peyek, kue-kue, banyak banget makanan pokoknya. Bapak sama Ibunya Suryo baik bangeeet, ramah, welcome sama kita-kita hihi. Sesiangan itu kami istirahat dulu di tempat Suryo, sekalian beres-beres barang karena kami mau mendaki Gunung Prau! Woohoo!

Nah, setelah Isya, setelah makan malam juga, kami langsung cus ke rumah Ana. Ana ini anak STIS juga, rumahnya deket Dieng gitu, dia juga mau ikutan naik ke Prau. Pas udah sampai dirumah Ana, ya gitu, disuguhin macem-macem lagi hihi. Terus kami istirahat, tidur sebentar. Sekitar jam 00.30 berangkat ke Dieng. Kami berangkat tengah malam soalnya mau ngejar sunrise gitu ceritanya, mau liat dari puncak Prau. Ada guide-nya, siapa namanya, saya lupa. Ok, so it begins!

Pertama, setelah parkir mobil, kami ngumpul di semacam posko gitu, registrasi, dsb. Saya nggak ngerti sih, soalnya Ana yang ngurusin, saya nggak ikutan masuk. Nah, setelah itu, kami berdoa, terus mulai jalan deh. Jalur awalnya itu udah langsung mendaki anak tangga gitu, udah enak sih jalannya aspal, cuma saya tetep aja ngos-ngosan. Baru sebentar udah capek hahaha. Setelah anak tangganya habis, kami juga masih jalan nanjak lagi, jalannya bagus, tapi itu naiknya curam dan ngabisin tenaga banget deh. Kami lumayan banyak berhenti. Mungkin karena kaget juga kali ya, masih belum terbiasa. Setelah kami jalan terus, akhirnya sampai juga di Pos 1. Woohoo! Sebenernya saya nggak tau kalo nggak di kasih tau sama guide-nya, soalnya nggak ada penanda apa-apa disana hehe. Tapi ya seneng banget udah sepertiga jalan. Iya, jadi buat ke Prau itu ada 3 Pos, terus baru Puncak deh.

Setelah Pos 1 terlewati, kami naik lagi, nah mulai disini jalannya debu gitu, dan lumayan licin. Mendingan pake masker deh biar debunya nggak masuk hidung sama mulut. Karena waktu itu kami naiknya masih gelap, cuma modal senter, jadi saya nggak ngeh kalo debunya sebanyak itu. Saya lagi flu, dan saya nggak pakai masker, alhasil waktu saya buang ingus, ingusnya cokelat semua huahaha maaf ya jadi ngomongin ingus wkwk. Jadi yaudah gitu, jalannya nanjak dan licin, jadi mesti hati-hati. Kalo capek ya istirahat aja. Saya sama teman-teman udah mulai terbiasa sih. Terus akhirnya kita sampai di Pos 2. Makin seneng, makin semangat karena udah makin dekat sama Puncak.

Menurut saya, jalur pendakiannya udah enak banget sih ini buat pemula kayak kita-kita. Kalo buat saya, jalur terberatnya ya yang paling awal itu, waktu kami naik tangga dan jalanan curam sebelum Pos 1. Saya sempet mikir, "Gila, ini sampai puncak kayak gini terus nih jalannya?", dan untungnya nggak hehe. Akhirnya, setelah kira-kira 3 jam pendakian, kami sampai juga di Puncak Prau! Yeay! Masih gelap, dan masih jam 4 pagi! Dan udaranya berasa dingiiiiiin banget karena kami nggak bergerak. Di puncak udah banyak pendaki lain, udah banyak juga yang bikin tenda. Kami nggak bikin tenda, cuma duduk dempet-dempet atau peluk-pelukan. Berharap ada yang nawarin untuk ikutan gabung di salah satu tenda hehe. Nungguin sunrise yang berasa lama banget! Udah gitu tangan saya mati rasa, nggak berasa apa-apa saking dinginnya. Di puncak, kami bisa liat bintang-bintang dari dekat, banyaaaaak banget. Terus kadang ada bintang jatuh juga. Cantik deh.

Akhirnya yang ditunggu datang juga, Sang Fajar! Hah, rasanya puas banget! Sunrisenya bagus, breathtaking. Dari puncak Prau kami juga bisa liat gunung-gunung lain, kayak gunung Sumbing dan Sindoro. Nggak sia-sia naik susah-susah. It was all worth it. Bahagia banget rasanya.
Kami disana foto-foto, duduk-duduk, ngadem, terus turun deh. Waktu turun, kan udah terang, terus kan jalurnya keliatan, dan kami semua kayak terpana gitu, beneran nih semalam lewat sini? Beneran nih semalam kami bisa naik lewat jalan kayak gini? Nggak nyangka aja.

Setelah udah di bawah, kami ke posko deket tempat parkir lagi. Bersih-bersih badan, istirahat, liat-liat foto wkwk. Di sana juga banyak pendaki lain yang mungkin mau naik juga, atau baru turun. Nah, abis itu pamit pulang ke guide-nya. Di jalan cari sarapan, ditraktir sama Ana. Hihihi. Abis itu ke rumah Ana lagi.

Sorenya, kami jalan-jalan ke Telaga Menjer. Kami keliling telaga naik perahu. Asik, santai. Telaganya suram banget, kabutnya tebel, berasa ada aura horor muehehe. Terus abis itu makan mi ongklok yang menurut saya enak banget! Baru pertama kali makan mi itu, dan saya suka hehe. Asik, seneng, seru, pengen lagi.

Here, I'll share some pictures of us :)








Jadi, segini dulu pengalaman kami jalan-jalan di Dieng, nanti kalau saya nggak males, saya cerita deh pengalaman jalan-jalan di Jogja yang lebih asik lagi. See ya!

Small Talk

Friday, July 24, 2015

Hey! Apa kabar?
Oke, karena ini masih hawa lebaran, saya mau minta maaf lahir batin ya untuk perbuatan dan perkataan yang kurang berkenan.

Kemana aja liburan? Saya di rumah aja soalnya I'm broke as fuck. Teehee~
But that doesn't mean I'm not having good time. Jadi gini, ada satu film yang saya suka banget, judulnya The Perks of being A Wallflower. Saya udah nonton dari tahun lalu, dan tahu kalo filmnya based on a book. Akhir-akhir ini minat baca saya lagi turun banget, tapi berhubung saya bosan, akhirnya iseng-iseng download epub-nya. Eh, sekali baca malah nagih hehe. And it was amazing! I love the movie but I love the book even more! I love the main character, Charlie. He's so nice, he cares too much, he thinks a lot, he reads a lot, and also writes a lot. Charlie's an honest boy, and he makes really good mixtapes. I'd like to have a friend like him. Format isi bukunya itu surat-surat Charlie yang dia tulis sendiri tentang kesehariannya. I should've bought the paperback, biar bisa lebih menghayati gitu, tapi apa daya, cuma bisa download gratisan. Biar cuma epub, tapi saya tetep puas sih, bagus banget bukunya. Abis selesai baca buku, langsung nonton filmnya lagi. The feeling was good. I can't get over that.
I wish I would have someone like Charlie or Patrick. Patrick is another favorite character, he's crazy (in a good way), fun, and the type of a friend you need in your life. I think Sam is so lucky to have both of them. Saya juga beruntung sih bisa ketemu sama mereka semua, lewat buku maksudnya. Sedih juga waktu udah sampai di surat terakhir. Pengen terus baca cerita-ceritanya Charlie. Hiks.

By the way, minggu depan saya udah masuk kuliah. UAS. Harusnya saya belajar dari sekarang, karena jadwal ujiannya nggak enak banget. Setiap hari. Tapi saya udah berulang-ulang kali nyoba belajar, dan nggak bisa. Modulnya cuma dipegang aja, abis itu biasanya malah ngelakuin hal lain. Huvd. Kalo belum kepepet emang susah ya belajar.

Ya udah akhirnya liburan ini hanya untuk berleha-leha, nggak siap-siap buat UAS hehe. Tapi emang gitu kan esensinya dari liburan ya cuma buat leha-leha, istirahat sebentar. 
Whoaaa reality is coming very soon!

A quote from The Perks of being A Wallflower.

Whisper

Wednesday, June 17, 2015

I didn't remember exactly when it changed. He was my friend, but then he turned into someone else. I liked him, a lot. He liked me too. He asked me to be his girlfriend. I couldn't be more happier.
One night, when I was about to sleep in my bedroom, I heard someone tapped on my window. I held my breath, a little bit afraid. And there was a whisper, "Open the window, please. It's me." I recognized the voice. It was him. I jumped out of the bed, and open the window. There he was, standing with his perfect smile. I felt my heart skips a beat.
I asked him, "What are you doing?"
"I miss you," he answered.
Then I held his hand, led him into my room. We were lying down in my bed. Sharing pillow and blanket. I kept holding his hand. He held mine tighter. He told me that our hands fit together like puzzle pieces. I felt the same way about it, like they were made for each other. We were talking in whispers, didn't want to wake my parents up. That night, he went home at 4 a.m. There was a smile on my face and hundreds butterflies on my stomach as he was leaving.

***
Here came the other night. I lay myself in bed, reading a book. I heard footsteps. I knew it was him. He did this a lot, sneaking into my room, I mean. I turned over, so my back facing the window. I was pretending to sleep. I liked it when he came and found me asleep, he would whisper in my ears, waking me up and kiss my head. He opened the unlocked window. I never locked it since the first time he came. He walked trough the room, and then I could feel he slipped his body into my blanket. He thought I already fallen asleep. He put his arms around me. I was feeling warm and safe. He wrapped me tighter. I could hear his breath. He kissed my head, a soft and long kiss.
Then, he whispered, "I love you..." 
He was holding his words, and continued, "but I love her more."
I wish I misheard that line, but no, it was so clear. I really wanted to cry, but I couldn't. I wish he just left me soon so it didn't really hurt, but there was no sign that he'd leave. He still wrapped me with his arms, it's even getting tighter. This time, there were no butterflies, only storms and hurricanes. I loved him it hurts. I was trying my best to remember this moment, because I knew this would be over soon.


Miss You

Thursday, April 9, 2015

I think I'm missing you a little bit. No, that doesn't mean I want you to come back. This is just a common feeling that everybody ever had.
Maybe I'm just a little bit lonely right now, so my mind keeps playing some good memories back when we were together. It was cute, really.
How is your life? Haven't heard anything from you for so long. I am safe and sound here.
Lot of things happened since then. I've moved on. Life goes on. But tonight, I don't know why I'm dying to talk to you. 
I woke up in the middle of the night, suddenly checking my phone, wishing there was a text from you, but nothing. I should have known, since we didn't talk again.
I miss the idea that you were always there for me. Every time I needed you, you were there. But now that you're gone, I think I should fix them up by myself. 
On the night like this, when everything is just so quiet, when you could hear the ticking clock, I used to be waiting for you, then we would stay up all night talking. We could talk about anything. Oh, how I miss those moments.
So, here I am writing this. Don't worry, I'll be fine. These I-miss-you stuffs won't last forever, it might be back later too, but these things won't kill me. It's bearable.


Image source here. Edited by me.

2nd Blogiversary!

Saturday, February 28, 2015

Woohooo! Happy Blogiversary!
Ternyata udah 2 tahun lho usiamu :D
Maaf nggak ingat tanggal bikin blognya, cuma ingat bulan Februari aja hihi.

Makasih ya, udah jadi semacam tempat sampah buat saya. Walaupun jarang ngepost, tapi kamu membantu banget kalo saya lagi pingin curhat.

So, minggu ini saya lagi lumayan sibuk. Yah, berhubung PKL-nya kurang lebih satu minggu lagi, jadi agak ribet gitu. Saya bakalan ke Bandung! Yes!

Btw, minggu lalu setelah UAS kan saya libur. Nah, berhubung lagi malas baca, makanya saya ngehabisin waktu dengan nonton. Bukan di bioskop, cuma nonton film di laptop. Yang saya pilih untuk ditonton adalah serial Sherlock, soalnya itu file-nya udah di timbun dari jaman kapan tau, belum pernah saya tonton. Sampai akhirnya, setelah nonton, SUMPAH ITU KEREN BANGET!!! Iya, iya, saya telat baru nonton serial superkeren itu sekarang, padahal udah ada dari tahun 2010. Tapi mendingan telat daripada nggak sama sekali kan? Saya nggak bosan ngulang-ngulang lihat setiap episode-nya. Dan sekarang saya nggak sabar banget nunggu season 4 keluar! :D

Oh iya, saya lagi punya hobi baru juga. Nulisin quotes pakai tinta diatas kertas. Terus di tempel di dinding kamar. Lumayan lucu sih hehe. Nggak tau kenapa, lagi malas banget baca novel, nggak dapet aja feel-nya. Duh, padahal udah ketinggalan jauh dari jadwal reading challenge. Semoga aja nanti--entah kapan bisa kekejar lagi.

Nah, sekali lagi, selamat ulang tahun ya, blog. Nggak, saya nggak akan bikin janji buat lebih sering nulis disini. Tapi walaupun saya jarang ngepost, saya ngecek kamu hampir setiap hari kok. Semoga saya bisa nulis sesuatu yang lebih bermutu ya, nggak cuma ocehan-ocehan sampah kayak selama ini hehe :D
See you!


Picture taken from here. Edited by me.

Change

Friday, January 30, 2015

Januari udah hampir habis nih.
Saya sih nggak punya resolusi apa-apa buat tahun baru. Yah, berharap hidup saya lancar aja.

Akhir-akhir ini saya lagi males kuliah. Nggak tau kenapa, bosan aja rasanya.
Padahal satu minggu lagi mau UAS. Tugas juga numpuk, belum saya kerjain. Kalau ada yang dikerjain cuma ala kadarnya aja. Nggak berusaha biar gimana-gimana. Pokoknya asal ngumpul, beres. Udahlah ya, ngomongin tugas terus emang nggak ada habisnya.

By the way, happy new year!
Tahun baru, template blog juga baru. Kalau yang dulu kan masih gimana gitu, nah, template yang ini jauh lebih simple hehe. Baru pertama kali ganti nih sejak awal bikin blog. Nggak apa-apa sih, udah bosan aja sama template yang lama. Lagian juga template yang lama udah nggak terlalu mencerminkan kepribadian saya *tsah*.

Yah, semua orang berubah, kan?
Saya heran sama segitu cepatnya orang bisa berubah. Di satu saat dia begini, terus tiba-tiba di saat yang lain dia begitu. Saya sering lihat orang-orang yang kayak gitu. Apalagi di kampus. They do something I never expected, dan itu bikin saya terkesan. Saya nggak nyangka kalau mereka bisa beda banget kalau ngelakuin hal-hal tertentu.

Perasaan juga berubah. I remember how fast things changed between us. Eh, jadi galau. Maklumlah ini nulisnya tengah malam, jadi bawa-bawa perasaan. Tapi, emang gitu kan. Kadang udah sampai di titik jenuh, terus akhirnya yaudah, "Fuck this shit. I'm getting out of here."

Tapi, perubahan itu bagus kok, for better or worse, bikin kita jadi berkembang. Bikin jadi lebih dewasa. Bikin kita belajar.

Saya sih berharapnya bisa berubah jadi rajin.
Atau pintar.
Atau rajin dan pintar.
Atau...
Ah, udah deh.
Bye.

Taken from here.
Made With Love By The Dutch Lady Designs